04 November 2009

Membangun Semangat Dangdut Indonesia

Masih jelas dalam ingatan saya, saat itu masih kelas 1 SMP, bersama orang tua pulang ke kampung halaman. Tujuan kepulangan itu adalah membangun kebun keluarga. Saya sedang libur sekolah dan orang tua saya cuti kerja. Pagi sekali, kami sudah berangkat ke kebun. Siangnya, kami makan dengan makanan ala kampung yang sedapnya bukan main di sebuah kedai. Saat makan siang itulah, di kedai itu, selalu diputar lagu-lagu dangdut yang aduhai merdu dan enaknya. Menambah selera makan. Senandung-senandung almarhum Meggy Z. itu tak pernah lepas dari kenangan indah saya.

Sepuluh tahun kemudian, di Bandaraya Melaka, Malaysia, saya juga pernah mendengar lagu-lagu dangdut Indonesia dinyanyikan oleh biduan Malaysia di sebuah cafe. Ada tembang “Terajana” dan “Rembulan Malam”. Tapi, saya nilai, lagu itu dinyanyikan dalam tempo yang terlalu cepat. Sehingga kesyahduannya kurang bisa saya nikmati. Entah karena perbedaan selera orang Indonesia dan Malaysia dalam menikmati lagu dangdut, maka berbeda pula cara orang di sana mengekspresikannya.

Dangdut, sebagaimana klaim kita, adalah musik sejati masyarakat Indonesia. Demam dangdut ini pernah begitu mewabah di kalangan masyarakat kita. Sampai-sampai, almarhum Chrisye yang sejatinya adalah penyanyi pop, pun pernah terkena wabah ini. Terakhir kali, SLANK dengan “Pandangan Pertama”-nya. Tapi, citra dangdut juga pernah tercoreng oleh beberapa biduan yang menyanyikannya dengan disertai goyangan-goyangan yang erotis, dan muncul pula lagu dangdut dengan lirik yang tidak sopan.

Fenomena terakhir ini, tentu saja sangat disayangkan. Membuat sebuah citra musik, yang telah terbangun sejak lama sebagai musik yang paling merakyat, disusupi oleh nilai-nilai yang tidak pantas. Syukurlah, akhir-akhir ini, fenomena yang demikian sudah mulai berkurang. Dan untuk pembicaraan kali ini, jenis dangdut dengan fenomena buruk ini tidak termasuk dalam maksud pembahasan saya.

Dangdut yang baik, lebih realistik dalam mengangkat tema tentang kehidupan. Apakah itu soal percintaan atau masalah kehidupan lainnya, dangdut selalu bisa menyajikan sebuah persoalan dengan lebih mengena. Meski demikian, dengan irama dan nada yang ajaib, sebuah tema yang apa adanya selalu bisa mengalir dan melantun secara syahdu. Cermati saja lagu-lagunya Rhoma Irama, Evie Tamala, Mukhsin Alatas, dan lain-lain.

Dangdut yang baik, lebih kreatif dan berwarna. Tidak seperti kebanyakan lagu-lagunya Boy Band’s sekarang, yang selalu saja seputar persoalan percintaan dengan latar musik dan gaya (ekspresi) yang hampir sama antara satu grup dengan grup yang lainnya, warna musik dangdut selalu berbeda antara satu penyanyi dengan penyanyi lainnya.

Lirik dangdut yang baik, sarat pesan kontrol sosial. Untuk peran kontrol sosial inilah sebuah nilai seni dan budaya harus dikedepankan.

Dan terakhir, sebagai sebuah musik hiburan, dangdut yang baik mampu menjadi penghibur dalam kesedihan dan kesusahan. Apakah itu persoalan percintaan atau masalah kehidupan lainnya yang dialami manusia, dangdut yang baik mampu meringankan kesedihan itu dan membangkitkan nilai semangat yang positif bagi seseorang atau sekelompok manusia.

Dangdut adalah salah satu khasanah musik Indonesia yang sukar ditiru oleh bangsa lain. Dangdut punya ciri musik yang sangat spesifik, dan bahkan (mungkin) sangat ajaib. Saya tidak setuju kalau kita merasa malu untuk mengatakan suka terhadap musik dangdut. Padahal, dalam hati, pesona dangdut begitu meraja dan mendendang-dendang. Tapi, kita takut dan malu mengakuinya.

Kalaupun kita benar-benar tak menyukainya, mulailah pelan-pelan untuk belajar menyukainya. Saya juga penggemar pop, akustik, jazz, dan slow rock serta beberapa musik tradisional lainnya. Tapi, saya tak pernah malu untuk membuka diri dan mengakui bahwa saya sangat suka dangdut. Dengan kita mencintai dangdut, kita punya kemauan untuk selalu bisa menjaga citra musik ini tetap baik. Menjaganya untuk selalu bisa bersih dari susupan goyangan-goyangan erotis dan lirik yang tidak sopan. Inilah salah satu khasanah musik Indonesia. Kalau tidak kita, siapa lagi yang akan menjaganya.

Mulai sekarang, mari bersama-sama membangun semangat dangdut Indonesia, untuk sebuah khasanah seni dan budaya yang baik, yang lahir dari bangsa ini.


KONSULTASI BISNIS
Bagaimana Menemukan Ide dan Memulai Bisnis Anda?
Silakan menuju ke "RUANG KONSULTASI". Klik Disini!!

31 komentar:

Zico Alviandri mengatakan...

Musik itu bahasa yang universal :) Tetap cinta budaya Indonesia! :)

nakjaDimande mengatakan...

ckckckkk ngebahas dangdut pun anak mande ini sangat ilmiah.. jempol deh! sudeska makannya apa siyh? kok bundo ngga bisa pinter ky dirimu :)

bundo setuju, seni apapun itu harus memperhatikan kesopanan.. krn seni adalah wujud luhurnya budi pekerti

Sakurata mengatakan...

Dan juga... mari berdangdut yang baik dan benar...jauhi syair seronok dan goyang erotis... Setuju? :)

Bro, ijin tukeran link :). Link sudah saya tautkan di blog Saya, mohon ditautkan balik. Thanks.

Peluang Bisnis | Ricky mengatakan...

Hahaha..judulnya unik sekali mas, cinta dangdut = cinta produk buatan sendiri..
Ayo kita bergoyang :)

Rita Susanti mengatakan...

Mau klarifikasi nih, memang Meggy Z sudah meninggal ya?? kapan itu bang?, kok aku gak pernah dengar kabarnya yah *emang gak gaul nih aku*:).

Kalau untuk musik dangdut saya lebih suka yang bernuansa melayu, pokoknya yg melayunya terasa kental banget deh. kalau udah dangdut-dangdut yang biasa saya kurang sreg aja, apalagi yang syair2nya udah gak jelas dan membuat malu dengernya...

anung yusmar mengatakan...

Saya kok nggak yakin ya ada orang nggak menyukai musik dangdut. apalagi dia orang Indonesia. yang lebih banyak terjadi mereka itu hanya gengsi untuk mengakui. satu cerita kecil. secara kebetulan saya pernah menjadi pelaku didunia dangdut maksudnya sering mengadakan event dengan musik dangdut. meski koloni saya kala itu adalah rock namun kala saya adakan semua teman datang dan mereka enjoy dan bahkan ada teman yang pernah berkata kalo sama sekali tidak menyukai dangdut tetap datang. memang kalo diperhatikan seakan dia tidak menikmati tapi kala saya cari tahu apa benar dia tidak bisa menikmati, betapa terkesima dia dan teman lain waktu spontan saya pegang kaki teman sya itu yang bergoyang-goyang pelan seirama dengan musik yang sedang berkumandang. muka teman saya merah menahan malu dan teman yang lain tertawa riang.

ini mengartikan mereka lebih banyak memiliki rasa gengsi karena memang dangdut terlanjur dicap sebagai musik kampung. padahal dangdut adalah musik yang lebih dulu go internasional dari pada musik lain diIndonesia.

sebut saja H Rhoma Irama, Elvi Sukaesih dan lain sebagainya mereka sejak tahun "0" (istilah untuk menyebutkan sekian lama) sudah show di jepang dan negara -negara tetangga lainnya.

Mudah-mudah mereka segera sadar.

sumartono mengatakan...

Ssttt...saya bangga mengatakan bahwa musik dangdut juga enak di dengar.

heru mengatakan...

asyik sekali mas lagu dangdut, apalagi sesudah pulang kerja dengerin lagu dangdut, stress pun jadi hilang. nice post mas sudeska

hpnugroho mengatakan...

dangdut adalah musik rakyat, cuma sangat disayangkan musik dangdut mulai bergeser dari aslinya. Irama, instrument, syair dan goyangnya sudah jauh dari cerminan budaya kita ... apakah ini yg dinamakan modernisasi dangdut?

Pencarian Puisi mengatakan...

Salam dangduter

Khery Sudeska mengatakan...

@Zico Alviandri: Yessss !!!

@nakjaDimande: Mandeku nyindir nih :D

@Sakurata: Ya, mari berdangdut dengan baik. Hehehe...

@Ricky: Wkwkwkwkwk....

@Rita: Makanya Rita, kalo mau gaul, dangdut musiknya :D Hehehehe...

@Anung Yusmar: Saya bangga dengan Abang, Bang Yusnar. Hehehe... Kecintaan anda pada dangdut tak diragukan lagi... :)

@sumartono: Bukan juga enak, Mas. Tapi, emang betul2 enak. Wkwkwkwkwk....

@heru: Nah, ini Mas Heru kawan gue banget nih :D

@hpnugroho: Inilah maksud saya untuk cinta dangdut ini, Mas Nugroho. Agar kita peduli dan selalu menjaga citra musik ini tidak dikotori hal yang demikian. Gimana, setuju? Hehehe...

@Pencarian Puisi: Ayoooo... berdendang, My Friend :D

arkasala mengatakan...

saya masih menyimpan lagu-lagu lama. Punyanya Evi Tamala, Mega Mustika, Rita Sugiarto dan Penyanyi Duh Engkang itu. Enak didengar. Lagu dangdut masa kini jujur saja saya kurang begitu menyukainya. Mungkin juga karena terbawa masa lalu ketika saya tergila-gila sama musik dalam bentuk apapun. Pemusik dangdut sekarang harusnya berkaca dalam menggubah lagu pada musisi jaman dulu.
Trims Mas.

tuyi mengatakan...

Dangdut emang asyikkkk....
tarikkkkkkkk manggggg.....

Khery Sudeska mengatakan...

@arkasala: Benarkah, Kang? Masih disimpan? Memang lagu2 dangdut seperti itu yang saya maksudkan. Dangdut saat ini harus perpijak, setidaknya melihat, ke model lirik dan musik dangdut yang seperti itu. But, perubahan masa depan memang selalu cenderung paradoks dengan keinginan manusia...

@tuyi: Emang benar, Mas :D

tips kita mengatakan...

semoga berkenan mampir ke blog kami ,,,...

berita unik mengatakan...

dangdut mah asoy geboy ajib mas
goyangan berputar-putar
inul aja ampe ngebor lapindo
hehehehe

Financial Adviser mengatakan...

seperti katanya Project Pop
"dangdut is the music of my country.."
salam dangdut
kata bang Rhoma
"sungguh terlalu..goyangannya"

Khery Sudeska mengatakan...

@berita unik: Nah, dangdut yang kaya gitu tuh yang mesti kita kritisi. Gak boleh asal nge-dangdut aja dong. Baca postingannya gak nih? :)

antokoe mengatakan...

tarik mang, senggol bacok...

alfon mengatakan...

gue inget lebih banyak orang ribut kalo konser dangdut.. dari pada konser metal

abrus mengatakan...

Dangdut asli karya anak bangsa ... seperti juga batik dll ...

ajir mengatakan...

tarik maaang.. :D

Belajar Bisnis Internet | hill mengatakan...

paradigma lama harus cepat di ubah, sepertinya bangsa kita ini utk dekade kemarin sedikit limbung dan sedikit melupakan identitas diri, lebih suka memakai identitas org lain(baca:western) yg dipakai, terlepas dari era globalisasi dan arus informasi yg tidak bs dibendung lg. dan baru tersadar dari mimpi ketika banyak budaya kita yg di klaim oleh bangsa lain. haruskah dangdut di klaim oleh bangsa lain baru kita teriak2 lg klo jenis musik ini hasil karya bangsa ini? <<===waduh kok jd serius amat :D. pokoknya hidup lah dangdut, jgn sampai menjadi musik yg langka dalam kategori dilindungi jgn sampai punah :D.

nb: mas khery ini tulisan n analisa nya mantab2, sering nulis utk media massa ya? atau jgn2 sebagai penulis di media massa ? :D, atau sebagai dosen? atau pengamat? waduh sy ga sanggup nebak, yg jelas sepertinya tidak jauh berhubungan dgn akademis atau jurnalis...hehe bener salah?

rizal mengatakan...

dangdut adalh musik kita, kita hanya merasa gengsi dengan dngdut dan selalu mehgidolakan musik dari luar negeri

dafiDRiau mengatakan...

Selamat Jalan Megy Z

yangputri mengatakan...

hedop dangdut lah.... tariiiiik mang.. :-D

sobatsehat mengatakan...

musik dangdut, telah mendarah daging di indonesia. musik ini cikal bakal ngetopnya berbgai artis dangdut indo. roh musik dangdut pun semakin mengahantui bangsa ini. satu kata saja " tetap semangat dengan dangdut ".
tapi jangan dangdut asal-asalan yang mngumbar birahi heheheheheh.

mamah aline mengatakan...

saya juga suka dangdut, tapi dangdut yang sopan denagn lirik yang indah

candradot.com mengatakan...

bener mas, gak perlu malu...
tapi anehnya masih ada aja yang merasa jijik ketika mendengar dangdut.

IwanKus mengatakan...

kalau ada orang indonesia yang tidak suka dangdut, bang haji bilang...TER-LA-LU...
kalau semua suka dangdut, bang haji bilang...BA-GUS SEMUA SUDAH PAKE KARTU...ups kok jadi iklan nih...

Khery Sudeska mengatakan...

@alfon: Hal ini yang perlu rasa kesadaran untuk sama2 diubah. Tapi, nggak benar juga kalau konser dangdut saja yang paling banyak ribut. Rata2 setiap konser memang begitu...

@hill: Saya memang seorang pengajar di salah satu universitas di Pekanbaru, Kawan. Tapi, bukan seorang pengajar senior. Hanya seorang pengajar pemula. Hehehe... Baru berstatus dosen luar biasa...

@rizal: Betul :)

@sobat sehat: Saya sangat setuju, Mas. Setuju sekali. Dangdut nggak boleh mengumbar birahi...

@mamah aline: Sama, Mamah. Saya juga demikian :)

@candradot: Mari sama2 kita bangun kembali semangatnya. Melakukan evaluasi pada hal yang tidak perlu pada dunia dangdut kita :)

@IwanKus: :D :D :D

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Bagi sahabat-sahabat pembaca yang belum mempunyai Blog, anda tetap bisa berkomentar/bertanya disini. Caranya, pada "Select frofile..." pilihlah Name/URL. Tulis pada kotak Name dengan Nama Anda, dan kotak URL anda kosongkan saja. Tuliskan komentar/pertanyaan anda di dalam kotak komentar, lalu Poskan Komentar anda.

 
© Copyright by Blog Khery Sudeska  |  Template by Blogspot tutorial