13 Januari 2010

Maklumat: Sudeska.Net Akan Dimigrasikan ke WordPress Self Hosting


Kepada Yang Terhormat,
  • Para pembaca setia Sudeska.Net yang budiman.
  • Para Sahabat Blogger Sudeska.Net yang saya cintai.
  • Ncik-Ncik, Tuan-Tuan, dan Puan-Puan yang berbahagia. Yang tua tak disebut gelar, yang muda tak dipanggil nama.
Dengan ini saya maklumkan kepada semuanya, bahwa demi meningkatkan kualitas persembahan dan penajaan bacaan-bacaan dari blog Sudeska.Net ini, maka:
Blog Sudeska.Net yang selama ini memakai mesin Blogger/Blogspot, insya Allah, akan dipindahkan (dimigrasikan) ke mesin WordPress Self Hosting, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
  1. Saat maklumat ini diterbitkan, saya sedang melakukan perbaikan dan pembenahan dulu terhadap komputer notebook (laptop) saya yang saat ini terserang virus. Perbaikan laptop ini bertujuan agar saat instalasi WordPress di hosting nantinya berjalan lancar, bersih, dan tidak “ternoda” oleh virus.
  2. Saat maklumat ini diterbitkan, saya sedang melakukan negosiasi penyewaan hosting di salah satu penyedia layanan hosting.
  3. Saya belum dapat memastikan berapa hari pengerjaan migrasi ini akan memakan waktu. Namun, tentunya, akan saya upayakan sesegera mungkin. Oleh sebab itu, beberapa hari ke depan, saya harap dengan rendah hati sering-sering sajalah hendaknya para sahabat semua melakukan pengecekan (ping) dengan mengetikkan www.sudeska.net di adress bar browser sahabat semua untuk sekadar melihat-lihat apakah Sudeska.Net telah berpindah ke WordPress atau belum.
  4. Selama pengerjaan migrasi ini berlangsung, tentunya saya belum bisa melakukan update artikel dan bersilaturahmi (blogwalking) kepada sahabat-sahabat semua. Oleh sebab itu, saya mintakan permaklumannya.
  5. Jikalau nantinya Sudeska.Net telah berpindah ke WordPress, namun belum didapati bahwa seluruh artikel di sini diekspor (dipindahkan) ke sana – artinya, masih kosong – para sahabat semua tetap bisa melihat-lihat dan membaca-baca artikel saya yang lama di blog ini dengan alamat http://kherysudeska.blogspot.com.
  6. Saat semua artikel di blog ini telah dipindahkan semua ke Sudeska.Net yang berflatform WordPress nantinya dan seluruh pengerjaan sudah boleh dikatakan rampung, maka blog dengan alamat http://kherysudeska.blogspot.com akan segera dihapus untuk menghindari “kecurigaan” adanya duplikat konten oleh robot Search Engine.
Demikianlah, maklumat ini saya maklumkan kepada para sabahat pembaca dan blogger semua. Selebihnya, saya mohon do’anya, agar hajat dan pengerjaan migrasi Sudeska.Net ini berjalan lancar, cepat, aman, dan terkendali. **Pakde Cholik Mode On** Hal ini saya lakukan, tentunya, demi kenyamanan yang lebih kepada kita semua; saya, para pembaca, dan para sahabat blogger dalam proses blogging ke depan natinya. Amin...

Salam hangat dari saya untuk semua,

Khery Sudeska


Lanjut membaca “Maklumat: Sudeska.Net Akan Dimigrasikan ke WordPress Self Hosting”  »»

10 Januari 2010

Mengapa Harus Ngeblog?

Ini bukan tutorial atau tips. Ini untuk menjawab pertanyaan Kang Yayat Sudrajat tentang Apa Manfaat Blog Menurut Anda?

Jujur, sangat sulit untuk menjawab pertanyaan ini. Sebab, tidak ada patokan yang objektif untuk menilai manfaat blog. Bila ditanyakan kepada masing-masing pribadi, tentu saja ukuran yang digunakan akan terasa sangat subjektif, dan masih bisa diperdebatkan. Sebab, pengalaman masing-masing pribadi berbeda-beda tentang suka duka dunia blogging. Belum lagi, kalau mau ditinjau pendapat orang yang berada di luar dunia ini, tentu akan menghadirkan jawaban yang semakin beragam. Dan, boleh jadi, cenderung kontroversial antara orang yang menekuni profesi blogger ini dengan yang tidak.

Tapi, mungkin faktor subjektif dari dalam (baca: dari para blogger) inilah yang diinginkan oleh Kang Yayat, yang bila dikumpulkan, pada gilirannya akan memacu semangat positif dalam dunia blogging. Oke, berikut ini adalah sebagian – ingat, hanya sebagian – dari manfaat blogging yang saya rasakan.

1. Membuat Orang Melek Teknologi

Kalau seseorang blogging, sudah barang tentu harus berhubungan dengan komputer, internet, kode HTML, PHP, script, SEO, dan lain-lain yang berhubungan dengan itu. Meski hal ini sebenarnya tidak wajib. Tanpa menguasai itu pun seseorang tetap bisa blogging dengan menyerahkan urusan itu kepada ahlinya. Cuma saja, akan terasa sangat aneh dan sudah pasti akan mengalami banyak kesulitan bila seorang blogger tidak menguasai hal ini sama sekali. Hal ini mesti dikuasai, meski dalam porsi yang sedikit. Hukumnya Sunnat Mu’akkad. Dan, meskipun pula, alat-alat bukanlah rujukan sebuah modernitas.

2. Belajar Menulis dan Menjadi Mahir Menulis

Ini pointer terpenting manfaat menjadi blogger. Bisa saja, sebelumnya seseorang tak punya kemampuan menulis sama sekali. Tapi, dengan memutuskan untuk terjun blogging, seseorang kemudian “dipaksa” untuk bisa menulis secara terjadwal demi mematuhi skedul posting artikel. “Keterpaksaan” ini yang kemudian membawa seseorang pada kondisi mahir menulis. Menulis itu tidak gampang. Untuk menulis artikel yang berkualitas, orang harus mencari dan membaca beberapa referensi, kemudian mengolah referensi itu menjadi sebuah gagasan yang berguna bagi orang banyak. Oleh sebab itu, kegiatan menulis tak bisa dilepaskan dari kegiatan sebelum menulis itu, yakni membaca. Orang yang terbiasa membaca, akan terbiasa berpikir secara sistematis. Orang yang terbiasa berpikir secara sistematis, akan menulis secara sistematis pula. Dan, mudah-mudahan setelah itu, dia juga bisa berbicara secara sistematis.

3. Menyebarkan Manfaat Kepada Banyak Orang

Seseorang menulis, tentu saja, ingin tulisannya dibaca oleh banyak orang, agar manfaat tulisan itu bisa dipetik oleh banyak orang. Dengan dibaca oleh banyak orang, maka pada saat itu gagasan yang muncul darinya harus siap pula untuk dievaluasi dan diperdebatkan oleh orang lain. Kondisi ini akan mematangkan kepribadian. Menyebabkan seseorang terbuka terhadap perbedaan pendapat, dan dewasa dalam menerima masukan dari orang lain. Selanjutnya, akan semakin mematangkan pula konsep yang lahir dari pemikirannya.

4. Menyampaikan Pendapat dan Gagasan Secara Spontan

Untuk menyampaikan pendapat tentang suatu kejadian – misalnya, tentang Gurita Cikeas - atau berupa gagasan lainnya, seseorang bisa saja menulis sebuah buku atau menulis di media cetak. Namun, hal itu tak bisa dilakukan secara spontan. Blog mampu menjawab persoalan ini. Melalui blog seseorang langsung dapat menyampaikan pendapat dan gagasannya secara langsung. Kemudian, gagasan itu akan segera mendapat respon melalui komentar, menyebabkan seseorang segera tahu apa pula pendapat orang lain tentang sesuatu yang sedang dikemukakannya. Dan, bukan tidak mungkin, kumpulan-kumpulan artikel di sebuah blog kelak dikumpulkan dan dicetak menjadi sebuah buku.

5. Membuka Minda dan Memperbanyak Teman Tanpa Batas

Sebelum ini, saya tidak pernah kenal siapa itu Mas HP. Nugroho (seorang pakar Natural SEO), Pak Fadly Muin (blogger yang membahas motivasi secara ciamik), Kucrit si Arek Sumbawa (pakar Paid Review), dan teman-teman yang lain. Dunia blogging lah yang membuat saya kenal mereka. Padahal, jarak geografis saya dan mereka sangat jauh. Blog lah yang membuat saya akrab dengan mereka. Mengunjungi blog mereka, membuat wawasan saya semakin bertambah tentang banyak hal. Disinilah peran blogwalking menjadi keharusan dan tetap harus dilakukan.

6. Memantapkan Kepercayaan Diri

Penjelasan ini mungkin agak narsis. Pada saat awal ngeblog, saya tak terlalu percaya bahwa saya bisa menulis. Yang saya tahu, saya hanya menulis saja, kemudian menjalin silaturahmi dengan blogger lain. Tapi, tak disangka, beberapa tulisan saya mendapat respon dan penghargaan dari beberapa blogger. Diantaranya, ada banyak tulisan saya yang di-link oleh Blog Paling Populer di Indonesia tahun 2009 dan diklaim mempunyai teknik SEO paling canggih, yakni blog JokoSusilo.com. Saya tidak percaya hal itu terjadi. Sebab, setahu saya, sebagai blog besar, JokoSusilo.com sangat selektif dalam memberikan link, walau sesama member Formula Bisnis sekalipun. Padahal, sebelumnya, saya tidak pernah memberikan link kepada JokoSusilo.com sekalipun, baik melalui artikel ataupun blogroll. :D

Selanjutnya, setelah efektif lima bulan ngeblog, ada ratusan sudah jumlah subscriber Sudeska.Net ini melalui FeedBurner, MyBloglog (kabarnya MyBloglog akan ditutup oleh YAHOO!), Twitter, Google Friend Connect, dan Facebook. Terakhir, blog Sudeska.Net ini terpilih sebagai salah satu dari lima Blog Indonesia Favorit 2009 pilihan IwanKus.com. Saya tidak bermaksud membanggakan diri dengan data itu. Cuma, ini menguatkan keyakinan dan kepercayaan diri saya, bahwa saya bisa bila serius menekuni sesuatu. Hal ini pulalah yang membuat saya berpikir untuk segera memigrasikan blog ini ke WordPress Self Hosting.

7. Dan, masih banyak lagi manfaat lainnya, seperti penghasilan atau profit bila melakukan monetasi blog. Kalau saya tuliskan semua, mungkin akan ada puluhan manfaat, yang tentu saja tidak cukup sekali ulas dalam sebuah tulisan. Walau hanya enam poin saja, namun keenam poin ini sudah cukup untuk menjadi alasan mengapa harus ngeblog mulai dari sekarang. Let’s Happy Blogging!


Lanjut membaca “Mengapa Harus Ngeblog?”  »»

29 Desember 2009

Cerpen Berjudul “Cape Deh”

Boss bicara dengan sekretarisnya, “Seminggu kita pergi untuk perjalanan dinas, tolong siap-siap.”

Sekretaris telepon suaminya, “Mas, saya mau berangkat untuk perjalanan dinas, hati-hati di rumah ya.”

Suami telepon kekasih gelapnya, “Istriku mau berangkat seminggu, kau ada waktu?”

Kekasih gelap bilang terhadap anak kursusnya, “Nak, ibu punya banyak kerjaan selama seminggu, kursus ditiadakan selama seminggu.”

Anak kursus bilang terhadap kakeknya, “Kek, seminggu tidak ada kursus, gurunya sibuk. Ayo kita jalan-jalan.“

Kakek (=Boss) telepon sekretarisnya, “Minggu ini saya mau jalan-jalan sama cucu saya, meeting dibatalkan.”

Sekretaris telepon suaminya, “Bossnya ada kerjaan rumah yang mendadak, tripnya dibatalkan Mas.”

Suami bilang kekasih gelapnya, “Kau tak usah datang, istriku tak jadi pergi.”

Kekasih gelap telepon anak kursusnya, “Nak, kursus minggu ini berjalan seperti biasa.”

Anak kursus bilang sama kakeknya, “Kek, guruku bilang kursus berjalan normal. Kakek jalan sendiri aja.”

Kakek bilang sama sekretarisnya, “Minggu ini kita atur perjalanan dinas lagi. Kamu siap-siap, ya!”

Yah,... Cape deh…!



NB: Cerita ini saya dapatkan dari blog-nya Ustadz Oleh Solihin, untuk perenungan. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Dalam kasus serupa ini, Dari Manakah Datangnya Cinta?


Lanjut membaca “Cerpen Berjudul “Cape Deh””  »»

Dan, Ketika Aditjondro Membongkar Gurita Cikeas

Bicara soal yang bersangkut paut lakon politik, saya mulai malas. Penilaian seseorang yang berada di luar panggung, senantiasa cenderung skeptis. Dan setiap pendapat, cenderung punya efeknya sendiri. Terlepas itu besar atau tidak. Makanya, tema blog ini sedikit agak saya rubah, lebih generalisasi.

Tapi, ketika Aditjondro - entah iya entah tidak - mencoba membongkar gurita cikeas, tergerak juga saya sekadar menulis analisa politik (yang mungkin) “jadul” ini. Entahlah, saya hanya menulis. Penilaian selebihnya ada pada pembaca, yang mungkin sebagian besar, juga berada di luar panggung lakon itu.

Ada beberapa kesan, diantaranya:

Pertama, ketika Aditjondro membongkar gurita Cikeas itu, kembali kita lihat betapa reaktifnya orang-orang lingkaran SBY “mencoba” mengatasi masalah ini. Ini sebenarnya penyakit dari dalam. Dalam strategi politik, organisasi besar atau pun kecil, orang memang selazimnya menyiapkan perangkat. Ada yang ditugaskan mengumpulkan data dan menganalisa, ada negosiator, dan lain-lain. Dan, ada juga tim buser (moving). Hanya saja, dalam setiap kasus, "tim buser" SBY ini cenderung over lap. Perhatikan saja, dimulai ketika kampaye Pemilu beberapa bulan yang lalu, move yang dilakukan oleh tim ini cenderung terkesan agak kekanak-kanakan, angkuh, dan membikin sakit hati lawan. Memang, risiko sakit hati sulit dihindari. Cuma, bila sudah over, akan ada dendam politik yang tak sudah-sudah. Wajar, jika banyak yang mencoba menggerogoti kekuasaan SBY akhir-akhir ini. Akhirnya, ini tidak baik bagi berjalannya pemerintahan SBY yang efektif.

Kedua, sikap SBY sendiri. Apa-apa cenderung terkesan cepat panik, cengeng, dan mudah “mengadu” kepada rakyat. Dalam setiap fenomena politik, klarifikasi masalah amatlah perlu. Hanya saja, dalam proses klarifikasi itu, seorang SBY semestinya agak menghilangkang kesan yang juga reaktif dari dirinya. Setidaknya, ini untuk mengimbangi reaktif tim politiknya. Dalam situasi politik yang kacau atau agak kacau, rakyat butuh pemimpin yang tenang dan tangguh dalam menghadapi masalah, bukan cengeng. Bila tabiat ini diteruskan, akan semakin mengurangi kredibilitas SBY sendiri di mata rakyatnya.

Ketiga, sudah kita tahu, terbitnya buku Aditjondro Membongkar Gurita Cikeas berkaitan dengan skandal Bank Century. Selama isu skandal Bank Century ini bergulir, komitmen SBY dalam hal pemberantasan korupsi mulai dipertanyakan. Banyak hal janggal yang dilihat orang dalam kebijakan SBY mengatasi masalah ini. SBY terkesan pilih-pilih prioritas dari dampak yang akan terkena skandal ini dalam lingkaran pemerintahnya. Malah, ada kesan SBY berusaha merendahkan target dan berjaga diri. Sikap SBY ini semakin membuat banyak pihak semakin “penasaran” untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan SBY dalam kemungkinan kesalahan kebijakan (baca: skandal) terhadap Bank Century ini. Padahal, komitmen dan ketegasan SBY dalam memberantas korupsi sangat diperlukan dalam masa-masa ini.

Dan, terakhir, ketika Aditjondro menerbitkan buku Membongkar Gurita Cikeas ini dan mem-booming isunya, saya justru jadi curiga dengan ajakan Aditjondro, “Saya doktor dan SBY doktor. Mari bahas ini secara ilmiah”. Tak mustahil, ini hanya pelenaan saja dari masalah yang sebenarnya. Mengalihkan perhatian, mengalihkan isu, atau bahkan mengambil simpati dari situasi yang terkesan teraniaya. Dan, kita pun mulai terjebak dalam pembahasan buku ini kelas kacangan atau tidak. Kita pun, sedikit demi sedikit, mulai teralihkan dari skandal Bank Century yang sebenarnya ke rasa penasaran akan isi buku yang banyak berupa kliping koran dan data (yang entah valid entah tidak) dari internet ini. Kita pun mulai tersedot dalam arus pusaran serangan Aditjondro dan persiapan SBY menghadapi serangan ini. Kita pun mulai lena dalam lakon isu, bahwa isi buku ini valid atau fitnah.

Entahlah, ini lakon politik tingkat tinggi. Dalam banyak lakon politik sebelumnya, tak jarang kita menemukan SBY mencoba mengalihkan perhatian publik dari sasaran sebenarnya, semisal kasus menaikkan harga BBM dan kasus lainnya. Wallahu a’lam. Kita lihat saja.

Saya bukanlah orang yang berada dalam lingkaran SBY, dan bukan pula musuh SBY. Yang saya tahu dan yang saya ingin, negeri ini mulai berangkat dan bebas (meski pelan-pelan) dari banyak persoalan korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Dalam lakon kasus ini, saya hanyalah salah satu dari banyak penonton yang duduk di sudut luar panggung, yang mencoba-coba menerka skenario sang dalang. Dan, ketika pertunjukan usai, para pelakon pun masuk “kampus” Ki Dalang. Penonton bubar membawa imajinasi sendiri-sendiri. Kiranya, ini tak lebih seperti lakonnya Parijs van Java.

Maafkan saya. Makanya, saya sebut sejak awal, saya sebenarnya malas mengulas ini.


Lanjut membaca “Dan, Ketika Aditjondro Membongkar Gurita Cikeas”  »»

27 Desember 2009

Buya HAMKA; Dari Mana Datangnya Cinta?

Tumben, saya ngomongin masalah cinta! :D Tapi, di penghujung minggu, memang lebih enak bicara topik yang santai, ketimbang topik yang berat-berat seperti ideologi, sebab kesalahan berpikir, atau masalah bisnis.

Fenomena bangsa hari ini, adalah maraknya perselingkuhan, mulai dari artis, pejabat, sampai ke lapisan masyarakat bawah. Prof. Quraish Shihab, dalam sebuah wawancara di televisi, pernah ditanya, “Bagaimana anda melihat seorang suami yang sudah punya istri dan anak, lalu kemudian tertarik dengan perempuan muda yang cantik dan berselingkuh. Cinta yang bagaimanakah ini?”

Untuk menjawab fenomena ini, kiranya lebih afdhal untuk menjawab dulu pertanyaan “Dari Mana Datangnya Cinta?”. Buya HAMKA, dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck pernah menerangkan, bahwa cinta itu datang melalui beberapa pintu. Pintu apa sajakah?

1. Pintu Suka

Saya kira, cukup mudah untuk menangkap maksud Buya HAMKA tentang perasaan suka. Ketika pertama melihat lawan jenis, kita bisa suka melihat penampilannya yang rapi atau apa adanya, suka gaya bicaranya, suka akan tata kramanya, suka gaya bergaulnya, suka melihat senyumnya, suka melihat tatapan matanya yang teduh, dan lain-lain. Tapi, perasaan suka bisa hilang seiring berjalannya waktu. Karena seringnya bertemu, penampilan rapinya yang tadi kita sukai bisa saja berubah menjadi terkesan biasa-biasa saja, atau malah tergantikan oleh penampilan orang lain yang lebih baik dari itu.

2. Pintu Nafsu

Nah, ini yang perlu dihindari. Bila anda melihat tanda-tanda seseorang menyukai anda karena nafsu, segeralah menjauh. Tak akan baik akibatnya bagi fisik dan kejiwaan anda di masa yang akan datang, meskipun pada dasarnya anda mungkin bernafsu juga padanya. Cinta kenafsuan adalah cinta secara daging (lahiriah), sasarannya bisa wajah yang menarik, bibir yang seksi, suaranya yang merdu, bodi yang bagus, kaki yang indah, pinggul yang menawan, dan lain-lain. Cinta serupa ini apalagi, paling mudah hilang dan tergantikan.

3. Pintu Kasihan (Iba)

Melalui pintu kasihan inilah cinta yang amat disarankan oleh Buya HAMKA. Melalui pintu kasihan inilah cinta yang aman dan langgeng. Kasihan adalah rahmat Tuhan yang dititipkan kepada hati manusia. Dari rasa kasihan, cinta bersemi dengan mulia. Dari rasa kasihan, kasih sayang sejati ditemukan. Dari rasa kasihan, dunia ramai dengan damai. Bila seseorang mencintai anda karena iba, ia tak akan pernah melupakan anda sampai ia mati. Dalam Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, rasa kasihan inilah yang terungkap dalam petikan surat Hayati kepada sahabatnya Khadijah di Padang Panjang,

“Sahabatku Khadijah... Bila engkau mengetahui perihal Zainuddin, kita kasihan melihatnya..........”

Pendapat Buya HAMKA ini, diperkuat pula oleh Prof. Quraish Shihab ketika menjawab pertanyaan di atas tadi, “Dalam Islam tidak mengenal cinta yang seperti itu. Bila seseorang tertarik pada perempuan cantik lalu berselingkuh, padahal ia sudah punya anak dan istri, berarti ia mengabaikan rahmat Tuhan di hatinya. Seharusnya, ketika ia tertarik pada perempuan muda yang cantik itu, pada saat itu ia harusnya kasihan mengingat istrinya di rumah...........”.


Lanjut membaca “Buya HAMKA; Dari Mana Datangnya Cinta?”  »»

24 Desember 2009

Sekarang, Blog Sudeska.Net Sudah Support dan Bisa Diakses via Handphone (Versi Mobile)

Ini bukan narsis ya, hehehe... Saya akui, pengunjung blog ini belumlah terlalu ramai. Hanya saja, saya cek di Google Analytics, ada juga pengunjung blog ini yang dari Malaysia, Singapura, United Kingdom, dan Australia. Anehnya, mereka terkategorikan pengunjung yang loyal, yang berulang-ulang berkunjung (yang mungkin saja) untuk melihat update tulisan terbaru di Sudeska.Net. Saya yakin, mereka adalah warga negara Indonesia yang berdomisili di sana.

Sudah menjadi trend di luar negeri melakukan browsing via Mobile Phone, atau lebih dikenal dengan Handphone di Indonesia. Trend ini pun akan segera (atau sudah) marak di dalam negeri. Nah, untuk memudahkan Sudeska.Net diakses dimana saja, sekarang Sudeska.Net sudah support dan bisa diakses dengan Mobile Phone dengan alamat di bawah ini.



Sebelumnya, trend browsing via Handphone (Versi Mobile) ini, sudah ditangkap jauh-jauh hari oleh situs-situs besar seperti Google, YAHOO!, dan facebook dengan alamat m.google.com, m.yahoo.com, dan m.facebook.com. Oleh sebab itulah, Sudeska.Net juga tidak mau ketinggalan. :P

Lalu, bagaimana dengan anda? Anda juga ingin memanjakan pengunjung setia blog anda dan ingin blog anda bisa diakses via Handphone saat dimana pun berada? :D Bagi yang belum tahu dan ingin tahu caranya, silakan lihat tutorialnya di blog kawan saya Hilmi Firdaus.

Happy Browsing via Handphone!

Lanjut membaca “Sekarang, Blog Sudeska.Net Sudah Support dan Bisa Diakses via Handphone (Versi Mobile)”  »»

 
© Copyright by Blog Khery Sudeska  |  Template by Blogspot tutorial