16 Juli 2009

Laki-Laki Terakhir di Muka Bumi


Malam itu, saya tidur lebih cepat dari biasanya. Mungkin karena lelah. Habis pulang shalat Isya dari masjid, saya langsung tertidur. Kemudian, saya terbangun tengah malam, kira-kira pukul dua dinihari. Karena masih mengantuk, saya coba hidupkan TV untuk menghilangkan rasa kantuk. Saya mau tuju channel favorit saya, Discovery atau National Geographic. Tapi, saya terhenti di channel Cinemax. Judul film-nya menarik perhatian saya; “The Last Man On Planet Earth”.

Anda mungkin sudah pernah menontonnya. Lagian, ini mungkin bukan film baru. Hanya saja, tidakkah anda merasa, bahwa judul film itu menyimpan makna yang padat. “Laki-laki Terakhir di Planet Bumi”. Padat akan realitas dan padat akan prediksi. Padat akan realitas, karena memang jumlah wanita hari ini lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki. Padat akan prediksi, karena hal itu bisa saja terjadi di suatu waktu di masa depan.

Oh, tunggu dulu! Saya tidak sedang membicarakan sentimen gender. Bukan, bukan itu maksud saya. Saya justru sedang membicarakan keseimbangan.


Sejarah menunjukkan, bahwa ada kecenderungan masyarakat, bahkan dunia, untuk “menekan” kelahiran anak perempuan dan “menganjurkan” kelahiran anak laki-laki. Ini karena alasan tertentu. Saya tidak perlu ceritakan kenapa dan mengapa begitu. Anda sudah tahu. Dan ini, sebenarnya, sebuah “kejahatan sejarah”.

Menariknya, yang terjadi hari ini, tetap saja yang lebih banyak jumlahnya di dunia ini adalah jumlah perempuan. Saya tidak tahu persis, apakah jumlah perempuan ini lebih banyak akhir-akhir ini saja, atau memang sudah banyak dari dulunya. Terus terang, soal ini saya tidak punya data. Dan bukan ini yang ingin saya fokuskan pada pembicaraan ini.

Kita kembali ke cerita film itu. Kenapa terjadi “kekurangan” laki-laki di film itu? Karena laki-laki “dimusnahkan” oleh perempuan. Perempuan, memandang laki-laki sebagai sumber kekerasan di muka bumi ini. Laki-lakilah sumber kekacauan di dunia. Laki-laki dengan sifatnya yang kasar, dan cenderung ingin mendominasi, telah menyebabkan cita-cita akan tatanan dan peradaban dunia yang damai sukar untuk diwujudkan. Laki-lakilah yang merampok. Laki-lakilah yang memperkosa. Perang-perang besar yang terjadi di dunia adalah ide kaum laki-laki.

Pendek kata, bila ingin sebuah tatanan dunia yang damai, peradaban yang benar-benar beradab, tak pelak lagi, jalan satu-satunya yang harus ditempuh adalah “memusnahkan” kaum laki-laki. Dari sisi ini, terlihat jelas, laki-laki dipandang sebagai subjek realitas, bukan objek realitas.

Saya yakin, hampir semua anda, laki-laki ataupun perempuan, tidak setuju dengan pandangan ini. Karena, pada dasarnya, laki-laki dan perempuan adalah makhluk yang saling membutuhkan. Pada kasus lain, laki-laki dan perempuan, adalah dua subjek yang saling berhubungan terhadap objek tertentu.

Bukankah karena semakin tingginya (maaf) rok perempuan, mempengaruhi tingginya jumlah kejahatan seksual. Bukankah, kadangkala, perempuan sebagai salah satu alasan laki-laki melakukan kejahatan; perampokan, korupsi, penipuan, perkelahian, pembunuhan, dan sebagainya. Dalam konsep Islam, sejarah terjadinya pembunuhan pertama manusia oleh manusia, ikut membenarkan bahwa laki-laki dan perempuan adalah dua subjek yang berhubungan terhadap objek tertentu.

Tapi, sebaliknya, bukankah juga banyak kasus yang menunjukkan, bahwa akibat egoisme dan kasarnya perangai laki-laki, yang menyebabkan terjadinya keretakkan rumah tangga; perceraian, perselingkuhan, dan lain sebagainya. Lalu, dimana sebenarnya letak persoalan ini?

Film itu, secara tersirat, akhirnya juga menjawab bahwa kehadiran laki-laki adalah sebuah kebutuhan bagi perempuan, begitu pula sebaliknya. Laki-laki sangat banyak menjadi sebab dari akibat yang dilakukan perempuan, sebagaimana perempuan juga sangat banyak menjadi sebab dari akibat yang dilakukan laki-laki. Laki-laki dan perempuan adalah sebuah entitas dari sifat kemanusian yang sudah semestinya ada. Tegasnya lagi, ini sudah merupakan takdir Tuhan.

Oleh sebab itu, eksistensi laki-laki dan eksistensi perempuan itu bukanlah sebuah persaingan. Tapi, sebaliknya, eksistensi laki-laki itu melengkapi eksistensi perempuan, sebagaimana eksistensi perempuan itu melengkapi eksistensi laki-laki. Keseimbangan inilah yang mesti dijaga dan dihormati. Tampak klise memang. Tapi inilah yang sering terlupakan. Agama, bahkan sejarah (sebagai takdir Tuhan) banyak mengajarkan hal ini kepada kita.

Perkembangan terakhir, di China, ekses dari kebijakan “keluarga berencana” dengan satu anak, yang pada gilirannya masyarakatnya lebih banyak “mengusahakan” untuk melahirkan anak laki-laki, telah menimbulkan kekhawatiran baru dari pemerintah. Bila ini terus berlanjut, maka akan terjadi kekurangan perempuan di negara itu, yang berakibat terjadinya kekacauan dalam negara karena memperebutkan perempuan.

Akhirnya, pemerintah China melahirkan kebijakan baru. Yakni, apabila sebuah keluarga melahirkan anak perempuan, biaya pendidikannya dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi ditanggung oleh pemerintah. Ini bertujuan mendorong masyarakatnya untuk “berusaha” melahirkan anak perempuan.

Hal ini, semakin menunjukkan bahwa keseimbangan itu perlu. Walaupun pada lain sisi, dari segi persentase jumlah laki-laki dan perempuan di dunia, hal ini akan berakibat semakin menambah banyaknya jumlah perempuan.

Dalam pemahaman Islam, fenomena banyaknya jumlah perempuan ini, sebenarnya tidaklah mengherankan. Karena Nabi pun, beberapa ratus tahun yang lalu, telah mengatakan bahwa hal ini akan terjadi. Banyaknya jumlah perempuan, ketimbang jumlah laki-laki, adalah salah satu tanda dari tanda-tanda semakin dekatnya kiamat. Dan kiamat, bagi orang yang percaya, bukanlah sebuah berita duka. Sebaliknya, kiamat merupakan berita gembira. Karena saat itulah keadilan yang sejati ditegakkan.


KONSULTASI BISNIS
Bagaimana Menemukan Ide dan Memulai Bisnis Anda?
Silakan menuju ke "RUANG KONSULTASI". Klik Disini!!

29 komentar:

Bisnis Online mengatakan...

Wah seperti lagunya Deru Debu.. Sejak ku dilahirkan :) lam kenal yach mas :)

candradot.com mengatakan...

kalo semuanya diterapkan seperti di cina, bisa-bisa laki abis juga ya mas
dan yang dikatakan nabi juga semakin dekat

Anonimmengatakan...

Setahu ane sekarang jml laki2 1:3 ama prempuan, sekarang aja cwe udah bs dblg mendominasi, itu jg tanda kiamat kn ??? lam kenal...

Mari Sukses mengatakan...

Kiamat?...
Kayaknya hampir,...banyak tanda2nya...
Posting yg bagus mas,
salam kenal.

Khery Sudeska mengatakan...

@Mas Bambang (bambosi: Wah, ter-inspirasi lagu lama ni, Mas. Hehehe....:D

@Mas Candra: Tul, Mas. Jadi, gimana solusinya tuh? (Kok jadi nanyain solusi sih. Hehe...)

@whyame: Menurut mas, gimana? Hehe...

@Mari Sukses: Tinggal gimana persiapan kita aja lagi, Mas. Yang jelas, walaupun kiamat sudah dekat, jangan sampe ngilangin semangat nge-blog dan bisnis. Hehe... Justru semakin semangat berbuat kebajikan. Sip nggak?

@teman2 semua yg koment: Salam kenal juga buat semua, dan saya telah berkunjung ke "rumah maya" anda semuanya. Sangat menyenangkan berada di "rumah" anda semua. Saya ter-inspirasi. Thanks, dan moga betah kembali main-main ke sini... Hehe...:D

manginfera mengatakan...

perempuan semakin banyak tapi harus diikuti jugadengan ketebalan iman

lebih berbahaya klo cwebanya banyak tapi iman makintipis :(

Khery Sudeska mengatakan...

@manginfera: Setuju, bozzz...!

Deny Rendra mengatakan...

jika di kaitkan dengan emansipasi, terkadang perempuan salah menafsirkan makna dari emansipasi tersebut. mereka menganggap emansipasi adalah sebuah proses PERSAMAAN antara hak/ kewajiban laki-laki dan perempuan. apa-apa yang bisa dan di dapat oleh laki-laki maka mereka (perempuan) juga berhak untuk mendapatkannya. sehingga ketika proses emansipasi itu tidak terjadi, mereka menganggap bahwa laki-laki adalah sumber "masalah" seperti yang menjadi hipotesa pada film tersebut.

sebenarnya, tdk ada yang namanya PERSAMAAN HAK laki-laki dan perempuan, karena laki-laki dan perempuan memang secara kodratnya diciptakan berbeda. sebuah kemustahilan jika kita menyamakan kodrat yang merupakan sebuah "pemberian" Tuhan.

emansipasi harus dipandang sebagai sebuah proses PENGAKUAN hak/ kewajiban. baik itu oleh perempuan maupun oleh laki-laki. bahwa perempuan harus di akui hak nya untuk berpendapat, mendapatkan pendidikan, mencari nafkah dan hal-hal yang bersifat duniawi lainnya. sehingga ketika laki-laki sudah MENGAKUI HAK perempuan, dan sebaliknya maka kasus The Last Man On Planet Earth tdk akan terjadi.

Khery Sudeska mengatakan...

@Deny Rendra: Wah, luar biasa kesimpulanmu, Den. Silakan...

wellsen mengatakan...

Sebagai orang yang menganut kesetaraan gender, saya kurang setuju jika perempuan hampir selalu dikambing-hitamkan dalam kriminalitas2 yang diperbuat lelaki(pemerkosaan,dll), dan juga tidak setuju bila laki-laki dikatakan sebagai sumber kekerasan dan kekacauan..

Masalahnya sebenarnya simple, kebanyakan orang hanya mengenal dua pilihan: "saya mendominasi" atau "saya didominasi"..

Hanya segelintir orang yang cukup bijaksana untuk menciptakan pilihan ketiga: "saya dan kamu setara, kita dapat hidup berdampingan dengan damai dalam kesetaraan, tanpa aku harus menaklukkanmu, dan tanpa kamu harus menaklukkanku"..

Saya selalu mengambil pilihan yang ketiga tersebut :)

artikel yang menarik, mas :)
mengangkat isu yang walaupun telah ada sejak lama, tapi masih belum terselesaikan secara tuntas..

Khery Sudeska mengatakan...

@wellsen: Thanks, mas Wellsen. Silakan Mas. No problem...

MacFamous mengatakan...

yaa bisa jadi .. jumlah laki2 lebih banyak dari perempuan ;)

Khery Sudeska mengatakan...

@MacFamous: Dibaca nggak nih postingannya, kok kesimpulannya beda. Hehe...:D

alamendah mengatakan...

pertama (maaf) mau nitip pesen buat semua penghuni dunia maya: "ikutan vote dan DUKUNG PULAU KOMODO SEBAGAI 7 KEAJAIBAN DUNIA "

alamendah mengatakan...

Wanita maupun laki-laki sama saja, kok!

Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd mengatakan...

sepakat!!!

Khery Sudeska mengatakan...

@alamendah: silakan, mas... No problem. Saya sangat dukung dan udah ikutan vote...

@alamendah lagi: hehe...:D Emang iya? Coba perhatikan baik-baik, hehe... Tapi, saya setuju, untuk sama2 dihormati dan menghormati...

@Ronaldo Rozalino: Ok, bg. Kita ketuk palunya. Hehe..:D

Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd mengatakan...

"Linknya sudah terpasang diblogkuansing.com coba cek deh...oke"

Ronaldo Rozalino mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Ronaldo Rozalino, Teluk Kuantan, Kuantan Singingi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Ronaldo Rozalino mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Khery Sudeska mengatakan...

@Ronaldo Rozalino: Ok, bg. Trims banyak, bg. Di Sudeska.Net juga sudah dipasang. Hehe..:D

(Maaf, bg. Tadinya ada empat komen yang isinya sama. Jadi, yang tiga lagi terpaksa saya hapus. Mungkin terjadi spamming secara tidak sengaja. Bukan salah abang. Saya dengar, blogspot akhir2 ini memang sering begitu. No problem...)

Teman Curhat mengatakan...

Artikel yang bagus dan mendalam, salam kenal Khery Sudeska.

Khery Sudeska mengatakan...

@Curhat Kita: Makasih, mbak Ira. Salam hangat dari saya untuk mbak...

Anonimmengatakan...

Perempuan memang makin banyak... tapi cewek tetap sedikit.

Perempuan yg secara statistik makin banyak itu adalah yang berusia 40 tahun ke atas.

Perempuan muda (cewek)tetap sedikit.

Andri Wiyasa mengatakan...

Semoga laki2 dan perempuannya tetap pada beriman pada Allah dan Rosulnya.

Salam YAKIN SUKSES !!!

http://andriwiyasa.co.cc
Owner http://bisnisbobotoh.co.cc

hill mengatakan...

woowww...mantabb kawan, alam(syariatnya) telah mengajarkan manusia ttg keseimbangan, hanya saja manusia terkadang lupa.

salam sukses kawan

hill

zikulu mengatakan...

hiiii.


salam sukses.....saya rasa itu adalah dirumu sobat.maaf saya blogger baru yang masih perlu belajar.smoga anda dapat menyempatkan diri berkunjung ke blog saya :www.langit-maya.blogspot.com

Khery Sudeska mengatakan...

@Anonim: Dari mana datanya tuh. Menarik nih. :D

@hill: Betul, Kawan :)

@RomanticSilver: Maksudnya?
Ok, saya akan kesana melihat2 :)

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Bagi sahabat-sahabat pembaca yang belum mempunyai Blog, anda tetap bisa berkomentar/bertanya disini. Caranya, pada "Select frofile..." pilihlah Name/URL. Tulis pada kotak Name dengan Nama Anda, dan kotak URL anda kosongkan saja. Tuliskan komentar/pertanyaan anda di dalam kotak komentar, lalu Poskan Komentar anda.

 
© Copyright by Blog Khery Sudeska  |  Template by Blogspot tutorial