30 Juni 2009

Ibu, Mengapa Engkau Menangis?

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?"

Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak".

"Aku tak mengerti" kata si anak lagi.

Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"

Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan. "Ya Tuhan, mengapa wanita mudah sekali menangis?"

Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,

"Saat Ku-ciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Ku-ciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.”

“Ku-berikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.”

“Ku-berikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.”

“Pada wanita, Ku-berikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.”

“Ku-berikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.”

“Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.”

“Ku-berikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?”

“Ku-berikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.”

“Dan, akhirnya, Ku-berikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Ku-berikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan.”


Oleh : Lukmanul Hakim
Sumber : Aku baca dan aku catat dari tulisan berbingkai di Rab Hospital, Pekanbaru.

Kupersembahkan buat Ibuku, almarhumah Desmaneti Binti Muhammad Idris, semoga kuburnya dibuatkan Allah Azza Wa-Jalla dari taman Syurga. Amin...


KONSULTASI BISNIS
Bagaimana Menemukan Ide dan Memulai Bisnis Anda?
Silakan menuju ke "RUANG KONSULTASI". Klik Disini!!

7 komentar:

Mikes Sumondong mengatakan...

Is there anyway I can translate this to English?

Khery Sudeska mengatakan...

@Mikes Sumondong: This blog (Sudeska.Net) is my stake in Indonesia, and will never be in English. Unlike Sudeska.Com the English language, and will remain in English. And, in fact, this blog is not yet final at this time. But, if you are interested, you can translate it to English, or by using Google Translate. No problem...

rico surbakti mengatakan...

apakah ini artinya setiap lelaki yang mengeluarkan air mata meliliki jiwa keibuan? sungguh bahagia lelaki yang mendapatkan wanita seperti yang abg ceritakan...

mr brindil mengatakan...

membaca tulis ini aku baru ingat kalau aku tak pernah bertanya kepada ibuku "apa rasa saat dia melahirkan ku?" pernah kita tahu rasa itu begitu sakit hingga leleh keringat dan air mata itu begitu membejana. coba kita tanyakan kepada ibu kita...

terima kasih sobat kau buka mataku untuk itu...

princess meliamengatakan...

:) nice story...
Benar wanita suka menangis...
Tapi percayalah tangisan nya ada sebabnya.
Dengan menangis and mengadu pada Ilahi.. aku smakin kuat :)

Khery Sudeska mengatakan...

@Rico Surbakti: Perntayaan itu saya tak bisa jawab, Rico. Tapi, untuk pernyataan yang terakhir saya setuju. :)

@mr. brindil: Sama2, Bang Anung. Semoga bermanfaat. :)

@Princess Melia: Wanita jelas lebih tahu tentang perasaannya sendiri, Noni. Tq atas share-nya. :)

mario mengatakan...

kalau seorang ibu menangis mengikuti perasaanya, tapi kalau lelaki,tak takut mengikuti perasaannya hanyut oleh rayuan dunia (ini banyak terjadi dikota metropolitan) kalau anda tidak dikota selamatlah anda.

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Bagi sahabat-sahabat pembaca yang belum mempunyai Blog, anda tetap bisa berkomentar/bertanya disini. Caranya, pada "Select frofile..." pilihlah Name/URL. Tulis pada kotak Name dengan Nama Anda, dan kotak URL anda kosongkan saja. Tuliskan komentar/pertanyaan anda di dalam kotak komentar, lalu Poskan Komentar anda.

 
© Copyright by Blog Khery Sudeska  |  Template by Blogspot tutorial